Minggu, 05 Oktober 2014

Reportase : Panggung Gembira PP. Darul Muttaqien

PANGGUNG GEMBIRA 621 PUTRI; THE HISTORY GOES ON

Panggung Gembira merupakan salah satu acara tahunan yang rutin di laksanakan oleh Pondok pesantren moderen. seperti: pondok moderen Darussalam Gontor dan salah satunya pondok pesantren Darul Muttaqien. acara ini seperti halnya acara pentas seni/ pensi kebanyakan yang setiap tahun di adakan di sekolah-sekolah pada umumnya. tetapi acara ini di laksanakan di dalam lingkungan pondok pesantren yang di adakan semata-mata bukan hanya untuk hiburan, akan tetapi untuk pendidikan bagi seluruh santri.
acara ini menampilkan berbagai penampilan seperti: drama musikal, tarian-tarian tradisional, moderen dance, paduan suara, puisi, dan berbagai penampilan lainnya.

Panggung Gembira Darul Muttaqien juga merupakan puncak kegiatan, salah satu rangkaian dari beberapa rentetan acara Khutbatul Arsy, dengan semangat kratifitas yang tinggi juga kekompakan antara santri dan guru untuk membangun sebuah mahakarya, seluruhnya adalah murni hasil kreatifitas santri kelas 6/3sma  TMI, mulai dari persiapan panggung, dekorasi background, taman, dan penampilan-penampilan dikemas sedemikian rupa oleh santri kelas 6 TMI, dan melibatkan beberapa guru sebagai pembimbing.
 
Al-ma’hadu laa yanamu Abadan Pondok tak akan pernah mati dari kegiatan, falsafah tersebut memang benar, terbukti setelah kamis (18/9) lalu digelar Panggung Gembira putra, malam ini (25/9) sejarah telah dimulai dan harus harus terus berlanjut, Panggung Gembira putri yang dipelopori santri kelas 6 TMI menjadi contoh, menjadi cermin untuk semua santri. berbeda dengan tahun lalu background panggung masih memakai milik putra, dan kali ini santri putri sudah mampu menunjukkan bakatnya dengan mandiri membuat dekorasi background sendiri.

Apresiasi baik diberikan oleh beberapa guru, bahkan pimpinan Pesantren mengatakan ini adalah panggung pendidikan “Karena ini adalah momen yang paling baik, santri supaya memperhatikan pelajaran apa yang dilihat, didenganrkan, dikerjakan, dirasakan, dan yang dipikirkan ini adalah pendidikan. kelas 6 menyampaikan kreatifitasnya lebih dihargai sekalipun ada kekurangan dibanding orang yang hanya bisa berteori, naik panggung saja tidak berani. Yang penting berani tampil, jika salah diperbaiki, lebih baik lagi jika kekurangan itu dan dievaluasi dan betulkan”. Begitu paparan KH. Mad Rodja Sukarja selaku pimpinan pondok pesantren Darul Muttaqien pada sambutan pembukaan.

Totalitas kelas 6 dalam menyampaikan kreatifitasnya telah berhasil membuat mata melek tidak ngantuk, karena acara dikemas secara apik, menarik, dan dikelola secara totalitas tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam dan pendidikan di dalamnya. Dalam kesempatan evaluasi ust. Hendrizal Rasyid menambahkan “Acara ini bukan sekedar seru-seruan, rame-ramean, ini adalah wujud ukhuwah islamiyah, mereka mendekor bersama-sama, mendesain acara bersama-sama, tampil sama-sama, ini bukan masalah periode, bukan maslah angkatannya tapi di situlah ukhuwah islamiyahnya”.

Sejak 2 tahun terakhir ini penampilan acara Panggung Gembira didominasi dengan santri kelas 6, yang sebelumnya masih melibatkan seluruh santri. Namun ada dual hal yang berbeda dari tahun sebelumnya, pertama, ukuran panggung lebih besar, dan yang kedua adalah posisi panggung menghadap ke selatan yang sebelumnya menghadap ke utara. Acara berlangsung selama 3 jam, dihadiri oleh seluruh santri dan guru-guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar